Sabtu, 07 Februari 2009

APAKAH SAYA DISELAMATKAN?


Kita sudah selamat atau belum….? Saya sering sekali melihat orang Kristen ditanya seperti ini. Mukanya terlihat berpikir sejenak, kemudian mereka akan berkata “sudah…” Mereka terlihat tidak yakin dengan jawaban mereka. Mereka menjawab seperti itu karena takut dinilai tidak beriman atau tidak yakin telah diselamatkan.

Apakah kita masuk surga atau tidak itu sepenuhnya tergantung pada penilaian Sang Empunya Sorga. Namun, sedikit banyak Alkitab memberikan kita gambaran kondisi apa saja yang harus dipenuhi bila kita ingin masuk ke dalam sorga….

Namun sebelumnya perlu kita ketahui bahwa saat manusia jatuh ke dalam dosa oleh karena pelanggaran Adam, manusia telah dibelenggu oleh maut. Proses penyaliban YESUS Kristus telah merebut kunci jurang maut dan membebaskan kita dari semua belenggu maut.

Banyak orang yang terlalu memudahkan semua perkara dengan mengatakan “Saya sudah ditebus sekali untuk selamanya”…. Lalu mereka kemudian menjadi tidak terkendali dalam berbuat dosa dengan dalil semuanya sudah lunas dibayar. Oleh karena itu my friends, kalau baca alkitab itu jangan sepotong-sepotong….
Yang tertulis adalah:….
I Korintus 6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

Mengapa kita diminta lagi memuliakan ALLAH dengan tubuh kita. Saya akan coba menjelaskannya dengan gaya bahasa cerita agar anda bisa memahaminya. Saya tetap akan memberikan ayat-ayat padanan kejadiannya di dalam ALKITAB:

Cerita pun di mulai….
Hiduplah di suatu tempat yang jauh darimana pun, seorang pencipta dan asisten-asistennya. Pencipta ini berencana membuat sebuah panorama lingkungan (miniatur alam) [Kej 1:1-25]. Pada saat miniatur alam itu sudah jadi, si pencipta berpikir “Hmmm ... ada baiknya saya membuat robot yang bekerja sesuai dengan keinginan saya. Pada saat miniatur ini kotor dia bersihkan, pada saat ada yang bekerja tidak sebagaimana mestinya dia perbaiki. Oh ya...agar lebih menyenangkan saya akan membuatnya bisa berpikir dan berkehendak bebas agar bisa menjadi teman bercakap-cakap yang menyenangkan.”[Kej. 1:26-27] Lalu sang Pencipta itu membuat robot yang dimaksudnya. Ternyata robot itu menjadi sangat menyenangkan dan menjadi teman permainan si pencipta.
Rupanya hal ini membuat salah seorang asisten pencipta merasa tidak senang. Dia iri karena selama ini selalu mendapat pujian dari si pencipta, tapi sekarang pencipta menghabiskan waktunya untuk bermain dengan robot barunya. Asisten merasa, dia lebih hidup, dia lebih berpikir, dia lebih melayani, .... masa dikalah sama robot. Maka asisten ini pun merusak robot ini....dimasukkannya virus bernama pendosa atau bisa juga disebut pembangkang ke dalam robot [Kej. 3:1-7]. Hal ini membuat robot cenderung lebih menyukai hal-hal yang dibenci si pencipta.
Saat pencipta menemukan robotnya bertindak di luar kebiasaan [Kej. 3:9-11], dia pun menyelidiki apa yang terjadi. Ternyata asistennya merusak robot kesayangannya [Kej. 3:12-13]. Karena tidak ingin robot yang sudah salah program itu merusak di wilayah yang lebih luas, terpaksa robot itu dikeluarkan dari rumah [Kej. 3:22-24]. Sementara si asisten tidak langsung dihukum, si asisten masih ada satu tugas terakhir lagi sebelum dihukum....
Saat dibuang keluar rumah robot ini jatuh ke tangan si penghancur yang sangat suka melebur semua sampah ke dalam bara api....namanya adalah Maut [Roma 5:15a]. Maut sangat suka melebur segala sesuatu, namun si pencipta berkata kepadanya, “Jangan dilebur dulu.... Saat ini dia adalah sampah karena tidak bekerja sebagaimana mestinya, tapi Cuma programnya yang salah. Kalau saya sudah bisa membuat program antivirus untuknya, mereka bisa berguna lagi....” Maut pun merasa kurang senang, dia sangat ingin melebur 1 robot ini. Tapi karena Pencipta ini adalah orang yang sangat terpandang di daerah itu dia mengikuti saja dengan syarat....”Harus ada gantinya ya! [Roma 3:24]”
Si pencipta pun membuat program antivirus bernama kasih. Rencananya sangat sederhana, jika robot yang rusak ini sudah memiliki antivirus kasih di dalam dirinya, maka robot tidak akan membangkang lagi, karena robot sudah mengasihinya seperti dulu.” Di saat si pencipta mengembangkan antivirusnya ternyata maut sudah mengikat robot rusak ini ke penggilingannya yang ada di dalam rumah. Kapan saja bisa dimusnahkan tinggal menarik tuasnya.
Robot rusak senang sekali berada di rumah maut, karena banyak sekali barang-barang yang bisa dihancurkan, bahkan dirinya sendiri termasuk yang bisa dihancurkan [Terlalu banyak ayat di mana manusia digambarkan sebagai perusak]. Robot ini ternyata bisa memperbanyak diri dengan merangkai barang-barang disekitarnya, kemudian menyuntikkan programnya ke dalamnya. Sayangnya program yang disuntikkan adalah program yang sudah rusak.
Setelah robot ini bertambah banyak si pencipta memulai rencananya untuk memperbaiki robot. Pencipta datang kepada robot untuk memberikan hal-hal yang harus dipelajari robot jika tidak ingin digiling dipeleburan [Beberapa kali malaikat TUHAN datang kepada manusia menyampaikan perintah dan nubuatan]. Setiap kali penciptanya datang robot-robot rusak ketakutan, karena mereka tahu pencipta ini kapan saja bisa menghancurkan mereka. Pencipta merasa sedih, karena robot-robot rusak ini, mengikuti perintahnya karena rasa takut, dan bukan karena mengasihinya. Pencipta pun menyampaikan pesannya kepada beberapa robot rusak, “Sampaikan kepada temanmu, nanti saya akan kirim robot spesial untuk mengajarkan apa sebenarnya yang kukehendaki bagi kalian” [Ada lebih 100 ayat yang menubuatkan kedatangan kristus]. Pencipta kemudian memanggil putranya, yang mana untuk putranya inilah segala sesuatu diciptakannya [Kolose 1:15-16]. Pencipta itupun menceritakan rencana untuk menyelamatkan robot rusak. Putranya pun bersedia memenuhi rencana itu. Putra ini disamarkan dalam kostum robot, dan dibuat hidup bersama-sama dengan robot rusak [Roma 8:3], sehingga robot rusak merasa nyaman dan tidak takut sama sekali.
Robot rusak sebenarnya tiap hari hidup dalam ketidakpastian kapan mereka ditarik ke penggilingan. Hal ini membuat mereka sangat menantikan robot spesial yang dijanjikan. Bayangan mereka tentang robot spesial itu seperti Robocop gitu deh. Ternyata robot yang datang ke tengah-tengah mereka tidak seperti gambaran mereka. Betul-betul robot biasa pada umumnya. Robot Putra ini tinggal beberapa saat untuk menjelaskan dan meluruskan panduan yang diberikan pencipta. Saat itu robot putra mendapatkan beberapa pengikut robot rusak. Namun tiba pada suatu titik, beberapa robot rusak mulai mengenali robot putra sebagai robot spesial yang dijanjikan. Mereka menanyakan kepastian itu, dan robot putra mengakuinya [Matius 6:63-65]. Ada beberapa yang senang, beberapa lagi kecewa, dan sangat banyak yang marah. Mereka menarik robot putra untuk dibongkar. Pada saat dibongkar mereka melihat hal yang luarbiasa [Matius 27:51]. Mereka terkejut ternyata yang mereka pukuli adalah manusia [Matius 27:54].
Karena telah memberikan semua pengetahuan tentang kasih kepada robot-robot rusak. Putra pencipta merasa sudah saatnya untuk menilai apakah robot-robot rusak ini bisa menerima karya penyelamatan dari lobang peleburan si maut. Lalu masuklah putra pencipta itu ke dalam rumah maut memaksa maut untuk menyerahkan kunci rantai yang membelenggu robot-robot rusak. Maut pun menyerah karena yang datang ini putra dari orang yang sangat disegani di wilayah itu.... Akhirnya belenggu robot pun dilepaskan
Bagaimana selanjutnya?
Apakah robot-robot rusak langsung dibawah masuk ke dalam rumah? Tentu tidak.... mereka masih menemukan bahwa akan ada 3 oknum lagi yang bekerja disekitar mereka sebelum pencipta memutuskan apakah mereka boleh kembali masuk ke dalam rumah...
Oknum pertama yang sudah bekerja sejak awal kerusakan mereka adalah asisten jahat. Asisten ini masih dibiarkan lepas oleh pencipta, karena pencipta menggunakan asisten ini sebagai penggoda [Perhatikan kasus Ayub dan Yesus di padang gurun]. Dengan kata lain asisten ini menjadi penguji keandalan antivirus. Asisten sangat ingin membuktikan bahwa antivirus itu tidak bekerja....

Oknum ketiga adalah pembimbing baru yang bisa didengarkan robot dari radio yang ditanam di dalam dirinya. Pembimbing ini memberitahu robot jika dia menyimpang dari ajaran dan jatuh ke dalam godaan asisten. Sayangnya robot sering sekali pura-pura bodoh dan mengecilkan volume radio di dalam dirinya itu.

Oknum ketiga adalah Putra sendiri yang masih menjadi penghubung pencipta dengan robot-robot rusak. Putra sendiri masuk ke dalam rumah untuk menyiapkan tempat bagi robot-robot yang bisa lulus scan antivirus kasih [Yoh. 14:2].

Robot-robot itu ada yang berusaha mengikuti ajaran Putra dan mulai menjalankan program barunya, yaitu program kasih. Mereka mulai mencoba untuk bersih-bersih, merapikan hal-hal yang berantakan... Hal ini membuat pencipta dan segenap penghuni rumah senang sekali [Lukas 15:10].

Namun, sangat banyak robot yang melanggar dan tetap suka merusak. Pembimbing audio terus memandu mereka...agar tidak terus menerus terjebak dengan program si asisten jahat.... Putra memberi waktu pada robot-robot rusak yang menjadi pengikutnya untuk membagi pengetahuan tentang kasih kepada yang lainnya.

Tapi ada masa di mana putra akan keluar dari rumah dan mengambil robot-robot yang berhasil di clean dari virus. Bagaimana dengan yang masih rusak? Saat itu sorry-sorry aja .... waktu sudah habis, semua yang masih rusak akan di delete ke dalam peleburan maut. Asisten diusir selamanya dan masuk ke dalam rumah maut.... suatu tempat yang sangat tidak disukainya....sampai selama-lamanya. Demikianlah rumah pencipta kembali ramai dengan robot-robot yang sudah dipulihkan dan rumah kembali seperti semula....” THE END


Sekarang anda mengerti kenapa saat ini anda masih harus mengerjakan keselamatan anda. Namun sebelum anda berpikir bahwa keselamatan anda adalah hasil pekerjaan anda, maka ketahuilah sekeras apapun anda berusaha anda tidak akan lepas dari belenggu dosa. Sebuah belenggu yang terikat kepada semua orang karena perbuatan satu orang. Belenggu ini lah yang dilepaskan oleh YESUS dengan penyalibanNYA di kayu salib.
Seperti tertulis dalam Roma 5:15 “Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus.”

Keselamatan kita adalah benar-benar karena anugerah semata. Nah, sekarang ada pertanyaan yang cukup logis bagi kita.... “Tapi saya kan masih berbuat dosa, saya tidak tahu apakah semuanya diampuni, ataukah saya tidak diampuni.... Saya selalu bimbang nih?”

Saya punya cerita lain untuk anda:
Tersebutlah 4 orang anak yang berteman dengan anak seorang raja. Suatu hari dikabarkan bahwa sang raja berkenan bertemu dengan teman-teman anaknya. Ke empat anak itu sepakat untuk membuat kue untuk sang raja. Masing-masing anak membuat 1 kue. Adalah anak pertama membuat kuenya dengan sangat hati-hati, dan kue itupun sempurna jadinya. Anak kedua membuat kuenya dengan agak ceroboh, sehingga satu telur busuk tercampur dengan telur lainnya, merasa kuenya tidak layak untuk dihidangkan, dia pun berhenti membuat kue. Anak ketiga membuat kue juga, namun dia menyisihkan satu telur untuk dimakannya sendiri, dan menggantinya dengan telur yang busuk. Tapi dia menyesal dan tidak berani menghidangkan kuenya. Anak ke empat membuat kuenya dan dengan sengaja mencampur dengan telur busuk, karena tidak mau rugi. Dalam hatinya dia berkata....Cuma satu telur kok...gak mungkin terasa....”
Akhirnya datanglah anak raja mendahului ayahnya. Dia ingin melihat apakah teman-temannya siap. Didatanginya anak yang pertama. Saat didapatinya kue yang bagus senanglah hatinya. Kemudian didatanginya anak yang kedua. Dia heran,....tidak satupun kue ada padanya. Lalu bertanyalah anak raja kepada anak kedua “Manakah kuemu? Apakah engkau tidak mengasihi aku dan menghormati ayahku sehingga engkau tidak membuat kue?” Gemetarlah anak kedua, dan dia berkata, “Saya ceroboh sehingga satu telur busuk tidak sengaja tercampur di dalam adonanku, saya tidak berani meneruskan membuat kuenya.” Melihat temannya ketakutan, kasihanlah anak raja itu, kemudian diberikannyalah uang kepada anak kedua. Katanya “Pergilah membeli kue penggantinya sehingga engkau benar di mata raja.” Anak raja lalu mendapati anak ketiga yang juga tidak memiliki kue. Bingunglah ia dan berkata “Apakah engkau juga ceroboh?” Jawabnya “Tidak, temanku.... maafkanlah aku karena tadi hatiku jahat. Untuk keuntunganku aku mengambil satu telur yang baik dan menukarkannya dengan telur yang busuk. Tapi aku sangat menyesal, dan sekarang aku tidak berani menghidangkan kue itu....” Melihat penyesalan temannya... hati anak raja yang awalnya marah menjadi reda, dan dia berkata “Baiklah engkau juga pergi membeli kue agar engkau tidak dihukum, ini uangnya.....” Kemudian datanglah anak raja kepada anak ke empat... “Wah kamu punya kue juga....bagus...bagus....” Jawab anak ke empat “Tentu dong” Lalu anak raja menghirup aroma kuenya, dan didapatinya ada bau yang anyir. Anak raja kemudian memotong kue itu dan mencicipinya. Alangkah terkejutnya anak raja ketika mengetahui bahwa ada telur busuk di kue itu. Anak ke empat gemetar dan berkata “Ketahuan ya....” Marah besar lah anak raja, katanya “Jelas ketahuan, lidahku ini lidah kerajaan, tidak pernah ada kue yang tidak enak seperti ini dirumahku, dan engkau berani menghidangkannya buat raja!!! Engkau akan mendapat hukuman atas perbuatanmu ini,... engkau bukan lagi temanku hai....penjahat!!!
Raja pun tiba di tempat itu. Anak raja ini menceritakan apa yang terjadi. Lalu raja memberikan 5 keping emas kepada anak yang pertama. Anak kedua diberikannya 1 keping emas, karena hatinya tidak jahat. Anak ketiga tidak mendapat apapun karena hatinya jahat, tapi dia diampuni karena telah menyesal. Namun malang bagi anak ke empat yang mau menyamar menjadi anak baik, dia ditemukan berhati jahat dan oleh karena itu raja mengusirnya dari kerajaannya. Anak keempat pun sekarang hidup di luar wilayah kerajaan yang jauh dari kemakmuran....”THE END

Di dalam cerita ini ke empat anak mempunyai kondisi yang berbeda. Sayangnya di dunia nyata, sangat sedikit yang bersikap seperti anak pertama. Sedikit juga yang seperti anak kedua. Lumayan banyak yang seperti anak ketiga. Sangat banyak yang seperti anak ke empat. Ini berarti PR besar bagi gereja(kita) dalam menjalankan amanat agung dariNYA.

Demikianlah jika kamu didapati baik besarlah upahmu di sorga, Fren. Kalau kamu baik namun tidak berhati-hati, baiklah kamu tetap mendapatkan upah sesuai kebaikanmu. Kalau kamu jahat segeralah bertobat begitu Roh Kudus membisikkan penyesalan di hatimu, agar setidaknya jiwamu selamatlah. Seperti tertulis....

Matius 5:11-12..........dan ayat 19
“Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.”

“Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.”

“Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga”


Tapi.....bila kamu jahat, plus bebal, plus munafik, maka waspadalah....waspadalah!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar